Monday, September 17, 2012

Denyut Nadi Latihan


Saat kita berolahraga maka denyut nadi akan meningkat sesuai dengan intensitas latihan yang kita jalani, dan hal ini sangat mudah di cirikan oleh kita sendiri,misalnya dengan nafas yang terengah-engah atau ngos-ngosan. hal tersebut menjadi patokan yang sangat alamiah dan bisa berakibat negative apabila tidak terkontrol dengan benar. Untuk itu kita harus mengetahui dan mengenal organ tubuh kita yang sangat vital ini.
Apa sih yang dimaksud dengan denyut nadi latihan?
Dalam menjalani aktifitas harian,  Jantung kita berdetak normal dengan perbandingan satu detak / satu detik. Biasanya diukur dengan jumlah hitungan per menit atau dalam istilahnya yaitu BPM (beat per minutes). Namun dalam situasi beraktifitas seperti berolahraga maka denyut jantung kita akan meningkat sesuai dengan intensitas latihan yang kita lakukan. Biasanya juga diketahui dengan cara memegang jantung di area dada sendiri, nadi di pergelangan tangan atau nadi di leher dibawah rahang kita.

Untuk itu dibuatlah zona Denyut nadi, dan dimasukan dalam bentuk hitungan matematika sederhana berdasarkan usia kita masing-masing. Dengan demikian maka setiap orang memiliki denyut nadi latihannya masing-masing.  
Zona denyut nadi latihan ditentukan oleh intensitas latihan yang diperkirakan mulai dari yang ringan itu 50% hingga 90-100% dari kemampuan fisik anda sebagai gambaran intensitas latihan. Dibuatnya chart ini dengan tujuan untuk mempermudah kita mengontrol intensitas latihan kita sendiri sesuai dengan tujuan dari latihan kita.
Kenapa sih kita harus tau denyut nadi latihan sendiri?
Kita harus tau dan mengerti denyut nadi latihan kita agar kita paham kemampuan maksimal jantung kita, agar anda bisa mendapakan intensitas latihan yang aman bagi jantung anda, agar juga anda memiliki panduan yang pasti dalam berlatih dan dalam meningkatkan kemampuan sesuai dengan stamina yang anda miliki.
Karena banyak sekali kejadian yang tidak kita inginkan terjadi di lapangan olahraga, sebagai contoh dilapangan futsal, tennis, squash maupun di atas treadmill sendiri yang bisa mengakibatkan kematian. Semua itu dikarenakan kita tidak mengetahui kondisi fisik kita sendiri dan tidak menyadari kemampuan jantung anda sendiri dalam melakukan aktifitas fisik yang tinggi. Untuk itu sekarang saatnya anda mempelajari bagaimana caranya mengetahui zona denyut nadi latihan anda sendiri.

Caranya dengan mengingat rumus sederhana berikut ini:
Untuk pria: 220 – usia anda = denyut nadi maksimum anda (Max HR) yang ditandai dengan BPM (beats per minute).
Untuk wanita: 226 - usia anda = denyut nadi maksimum anda (Max HR) yang ditandai dengan BPM (beats per  minute). Lalu  sesuaikan dengan intensitas latihan sesuai dengan target latihan anda. Contoh:
Pria usia 30 tahun: 220 – 30= 190 bpm, sebagai patokan kemampuan jantung berdetak maksimum dalam satu menit (Max HR). Artinya; jantung anda akan berdetak 190 kali per menit yang menandakan intensitas latihan anda adalah 100%. Dan ini bisa berbahaya bila dilakukan dalam durasi yang panjang atau meningkat drastis. Untuk itu sesuaikanlah dengan kondisi fisik anda. Sebagai panduannya terdapat dalam chart berikut ini.

Lalu pilihlah level latihan yang anda inginkan, misalnya untuk yang ingin menurunkan berat badannya maka akan memilih intensitas level nya 60% - 70%. Dimasukan dengan hasil Max HR anda tadi yaitu 190 Bpm, menjadi 190 x 60%= 114 bpm dan 190 x 70% = 133 bpm sebagai batas denyut nadi latihan anda yang aman (Target HR). 
Disaat berolahraga coba cek denyut nadi anda lalu mulailah menghitungnya dalam durasi 6 detik, hasilnya dikalikan 10 maka akan didapat jumlah total denyut nadi anda (misalnya terhitung 13x detak selama 6 detik, maka dikalikan dengan 10= 130 detak), lalu sesuaikan dengan target denyut nadi  anda. Bisa juga dihitung dalam 10 detik lalu hasilnya dikalikan 6 dan hasilnya adalah jumlah bpm anda (20x dalam 10 detik lalu dikalikan 6=120 detak). 

Dengan mengetahui target denyut nadi latihan maka anda akan memiliki panduan dalam menjalani latihan anda sesuai dengan tujuan fitness masing-masing. GoodLuck...!.






No comments:

Post a Comment